Rabu, 24 September 2014 | By: Septi

Masjid Agung Darussalam Purbalingga

Negara Indonesia merupakan negara super kaya. Kaya adat, budaya, kuliner, alam dan termasuk agama. Ada 6 agama yang diakui secara resmi. Karena ada beberapa agama, maka pasti ada beberapa tempat untuk beribadah. Salah satunya itu masjid. Indonesia kaya akan manusia beragama islam dan pastinya banyak masjid. Hampir disetiap kota dibagian barat alun-alun terdapat masjid. Tidak terkecuali dengan Purbalingga. Purbalingga juga memiliki masjid, salah satunya Masjid Agung Darussalam Purbalingga.

Masjid Agung Darussalam Purbalingga berdiri sejak tahun 1853 M. Dulu masjidnya tidak semegah ini tetapi pada tahun 2002 Masjid Agung Darussalam Purbalingga direnovasi dengan biaya 2 milyard rupiah (gimana rasanya pegang uang segitu ya?)

Entah kenapa kalau ada teman dari luar kota berkunjung ke rumah, mereka selalu ingin mencoba sesuatu yang bisa memanjakan lidah dan mulut. Salah satu hal yang bisa memanjakan mata adalah masjidnya. Yaah...anggap saja latihan menjadi guide. Memperkenalkan indahnya Purbalingga. 

Saat Shelly dan mba Santi ke Purbalingga, aku diberi kesempatan buat memanjakan mata mereka. Memperlihatkan kemegahan Masjid Agung Darussalam Purbalingga.

Pintu gerbang selalu dijaga oleh pengurus, lapangan parkir yang cukup luas, kebersihan terjaga, ditambah lagi dengan kemegahan bangunannya akan membuat teman-temanku terkagum-kagum.

Masjid Agung Darussalam Purbalingga
Masjid dari dekat


Lapangan parkir yang luas


 
Tempat wudhu yang diluar
 Nah....sebelum masuk masjid, ada beberapa tata tertibnya lho...

Tatib Masjid Agung Darussalam Purbalingga

Bagian dalam masjid

Bonus mba Santi

Langit-langit masjid
Ada miniatur masjidnya juga.

Miniatur Masjid Agung Darussalam Purbalingga

Bukankah itu cukup memanjakan mata? Alamat lengkap Masjid Agung Darussalam Purbalingga tepatnya di jalan jambu karang no 1 Purbalingga.
Minggu, 14 September 2014 | By: Septi

IKHLAS???

Satu kata yg sulit sekali diwujudkan. Kerena manusia memiliki hati. Coba saja jika manusia tak memiliki hati, hanya memiliki otak. Kita tidak akan peduli dengan kata ikhlas.

Ada beberapa orang yang terpisah diberbagai belahan dunia sana, dan mengungkapkan kalimat yang sama "Aku Ikhlas", tetapi didalam hatinya masih belum ikhlas, belum rela. Ada sebagian orang yang sudah mencoba ikhlas selama bertahun-tahun tetapi tetap saja belum bisa. Selalu mengungkit-ungkit perbuatan baiknya merupakan perwujudan belum sepenuhnya ikhlas. Ada pula orang yang sudah ditinggal menikah oleh pasangannya selama berabad-abad, tetap masih belum mengikhlaskan, belum bisa membuka hati pada orang lain karena ikhlas itu.

Ikhlas itu tidak bisa muncul secara tiba-tiba,  menurutku orang yang TIBA-TIBA mengatakan ikhlas ketika kekasihnya menikah dengan orang lain, itu berarti dia tidak memiliki rasa sayang, tidak punya rasa untuk memiliki.

Kenapa tidak jujur saja pada dirimu jika memang belum ikhlas? Tidak usah sok keren mengatakan ikhlas. Wajar kok jika memang merasa tidak ikhlas. 

Ikhlas itu seperti biji bunga matahari, Jika kamu tanam di tanah gembur dan subur, akan bisa tumbuh bahkan berbunga. Tetapi jika kamu tanam dilahan yang tandus dan gersang, tetap akan jadi biji bunga matahari tanpa sempat berakar.

Jadi menurutku, ikhlas itu bukan rumput liar yang bisa tumbuh dimanapun tanpa pupuk. Ikhlas itu tanaman langka dan berharga. Memerlukan pupuk yang berkualitas tinggi untuk menyuburkannya.


Selasa, 09 September 2014 | By: Septi

Opera Steak Purbalingga

Purbalingga tumbuh pesat menjadi kota industri. Dan yang namanya kota industri,  penduduknya itu seperti koloni semut. Berbagai orang dari luar kota, datang ke Purbalingga untuk bekerja. Kupikir orang Purbalingga cukup kreatif, dengan banyaknya orang yang datang ke Purbalingga, orang Purbalingga semakin banyak yang mengembangkan wisata kuliner. 
Tinggal pilih saja mau menu asia atau western. Aku sampai bingung mau memilih makan apa jika ditanya *aslinya ini kebiasaan bingung hehehe.... 

Seperti di bulan puasa kemarin, 2014, akhirnya aku meng-iya-kan ajakan temanku setelah berkali-kali dia mengajakku "buka bareng yu...".  

Waktu kita mepet. Keluar dari rumah jam 17.00, kalau mau pesan ayam dijam segitu kita ga akan gampang menemukan tempat duduk kosong. Nah... akal licikku digabung dengan lambung yang dari minggu kemarin udah ngidam steak, langsung menggerakan mulut "kita makan steak aja". 

Sampai ditempat tujuan, kita bisa dapat tempat kosong. 


Resto Steak Purbalingga

Masih ada tempat duduk kosong bukan berarti engga enak, ini satu-satunya waroeng steak yang ada di Purbalingga. Kebanyakan orang Purbalingga itu masih berlidah Jawa, tidak begitu menggemari makanan western, jadi mereka lebih memilih antri di tempat-tempat berbau asia.
Ada menu single dan menu double. Aku pilih menu single. Kalau mau pesan yang double nanti engga habis, dibungkus dibawa pulang. Harganya cukup terjangkau, hampir sama deh kayak bebeknya pak haji. Dagingnya bener-bener asli ga ad campurannya.
 
Steak

Kalau yang ingin menikmati silahkan dateng aja ke TKP, alamatnya di Jl. Pierre Tendean 08 atau depan SMP N 1 Purbalingga.
Kamis, 04 September 2014 | By: Septi

Es Duren Bancar, Purbalingga

Masih di edisi muterin Farikha di Purbalingga. Setelah berwisata tempat di Sanggaluri Park, tinggal wisata kulinernya. Engga lengkap kalau berkunjung kesebuah kota tanpa mencicipi kuliner yang cukup terkenal enak di Purbalingga.

Keluar dari Sanggaluri Park jam 16.10, dan kita janjian ketemu sama Widia di area kota. Sambil nungguin Widia yang belum dateng-dateng, kita mikir enaknya makan apa. Mungkin karena tubuh kita benar-benar dehidrasi setelah berkeliling Sanggaluri Park, kita memutuskan buat minum es saja, tapi... bukan sembarang es, ini es duren. Kita ga bisa menunggu Widia lebih lama lagi. Kita udah bener-bener kelaparan+dehidrasi.

Sampai di es duren, kita hampir engga bisa dapet tempat duduk. Dari zaman aku aku SD sampai sekarang aku udah kerja, tempatnya masih sama. Sempit dan selalu ramai. Hiasan dindingnya aja yang tambah banyak. Berbagai bingkai foto selebriti dan stasiun tv yang pernah mampir kesini  terpampang di sekeliling dinding. Ini mas--nya aku ga kenal ikut mampang juga.


Hiasan Dindingnya
Deretan kursinya


Ada beberapa menu es disini, tapi menu utamanya adalah es duren. Kita pesen 3 porsi, untuk aku, Farikha dan Rina.

Es Duren
Es Duren
Perutku hampir meledak, dan hampir tidak bisa menelan semua es duren yang disajikan. Satu porsi es duren itu membuatku kualahan. Padahal harganya sangat terjangkau, Rp 13.000,- /porsi. 

Saat es duren kita bertiga habis, Widia baru nongol. Untungnya Widia engga suka duren jadi dia pesen bakso dikios sebelah. Kelakuan Rina ma Farikha bikin aku shock. Mereka pindah tempat mengikuti Widia ke kios bakso, dan ikut pesen bakso juga. Gila kan mereka. Aku angkat tangan, engga akan sanggup jalan kalau sampai dipesenin bakso lagi. 

Farikha, Widia, Rina Makan Bakso

Buat yang pengen nyoba es durennya, silangkan aja datang ke Depan Kodim 0702 Purbalingga dari alun-alun Purbalingga ke timur ya.
Senin, 01 September 2014 | By: Septi

Jalan-Jalan ke Sanggaluri Park Bareng Farikha



Pada awal Maret kemarin, Farikha Wahyu Lestari salah satu teman yang sangat berperan besar pada pembuatan skripsi, kangen padaku. Katanya ingin memelukku. Jadi dia bela-belain datang dari Bandung ke Purbalingga. Bawain aku bunga krisan lho, cantik-cantik....ne lihat krisannya.
Krisan Kuning dan Ungu

Krisan Orange

Berangkat dari Bandung pukul 12.00 dan diperkirakan sampai Purwokerto pada pukul 19.00. Aku jemput di Purwokerto karena dia naik kereta, di Purbalingga engga ada stasiun, (hiks hiks hiks....) Memang Indonesia, kalau engga ngaret ya bukan Indonesia. Keretanya sampai di Purwokerto pukul 19.30. Dari stasiun Purwokerto ke rumahku masih harus menempuh waktu sekitar 45 menit, pake motor lho...bukan pake andong.

Setelah melewati malam, kita siap-siap buat jalan-jalan. Memperkenalkan Purbalingga ke Farikha. Aku undang 2 temanku lagi, Rina ama Widia. Kita satu angkatan dan satu jurusan di UNNES jadi udah sama-sama kenal.


Kita memilih Sanggaluri Park untuk kunjungan pertama karena itu yang terdekat dengan rumahku. Sekitar 5 menit, jika pake motor kalau ngesot mungkin setengah hari. Sayang banget widia engga bisa ikut, ada acara di sekolahnya. Maklumlah, dia guru baik dan sibuk. Jadi hanya bertiga, tapi tetap rame kok. Ini ne...penampakan parkir Sanggaluri Park yang luas banget. Saking luasnya, jadi sering buat main free style motor ama anak-anak muda. Kebanyakan dari mereka belum memiliki SIM *bukan contoh yang baik ya.

 
Tempat Parkir Sanggaluri Park


Tiket masuknya seharga Rp 15.000/kepala lebih mahal dari pada wisata aquarium di Purbasari. 

Pintu Masuk Sanggaluri Park

Pintu Keluar Sanggaluri Park
 Didepan Sanggaluri Park juga ada cafenya lho....

Cafe Iwaq
Setelah melewati pintu masuk, kita disambut oleh hewan panjang yang terkurung didalam kaca. Namanya saja taman reptil, ya pasti banyak reptilnya. Berbagai jenis ular dari berbagai belahan dunia ada di sini. Ada ular phyton, ular kobra dll. Buat pecinta reptil seperti Farikha dan Rina jalan-jalan disini itu asik, terlihat menikmati sekali. Tapi buat pecinta drama korea sepertiku, tidak ada asiknya. Area ular kulewati begitu saja, aku melangkah ke arah kupu-kupu. Kalau lihat kupu-kupu berwarna-warni seperti itu, yg terlintas diotakku hanya satu. Putri han Xiang yang menari-nari dalam drama putri huan zhue.  


Farikha dan Siular Kecil

Ular

Farikha dan Si Ular Albino

Koleksi Kupu-kupu 1

Koleksi Kupu-kupu 2

Peta Asal Kupu-kupu

Bosan lihat yang cantik seperti kupu-kupu, kalian para wanita bisa lihat kumbang-kumbang yang gagah. 


Koleksi Kumbang

Sanggaluri park merupakan sanggar luru ilmu kalau di bahasa Indonesiakan berarti tempat mencari ilmu. Di dalam Sanggaluri park ada musium uang, kalian bisa mengenali uang-uang zaman kakek buyut. Berbagai koleksi perangko dari belahan dunia juga di sajikan di dalam musium uang. Tapi kita ga masuk, ada jadwal lain yang menunggu jadi engga ada fotonya. Lalu ada tempat belajar sains, rumah kaca, taman buah naga juga ada area outbon. 

Kandang Buaya! Dilarang Masuk!

Aku lupa namanya

Kura-kura

Wahana Buah Naga
Arena Outbon

Sanggaluri park juga menyediakan terapi ikan dengan suasana yang natural, dikelilingi dengan pohon dan tanaman-tanaman perdu. Hanya membayar  Rp 5000,- kalian bisa menikmati terapi ikan berjam-jam. 

Terapi Ikan

Terapi Ikan

Akan ada wahana-wahana baru lagi di Sanggakuri park, Seperti wahana lampion, jadi silahkan aja berkunjung ke Sanggaluri park...ya...dijamin betah dari pagi sampai sore. Engga usah takut dengan fasilitas umumnya, ada mushola, toilet dan resto, semua komplit.