Selasa, 26 Agustus 2014 | By: Septi

Panjat Pinang Di Hari Kemerdekaan



Hari kemerdekaan kemarin, 17 agustus merupakan salah satu hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Hari dimana para pegawai negeri sipil (PNS) dan para pelajar harus ikut berpartisipasi dalam upacara, secara serentak di jam 10 pagi. Dan disini aku kurang setuju, kenapa yang melakukan kegiatan upacara hanya para PNS dan pelajar. Apa hanya mereka yang menjadi warga negara Indonesia? Para petani, pedagang, seniman, dan profesi lainnya, mereka juga menginjak tanah yang sama. Tanah Indonesia. Seharusnya profesi lain pun ikut berpartisipasi. 

Yaah...inilah Indonesia, walau tidak semua ikut upacara, aku mencintai Indonesia, kami mencintai Indonesia. Dan kami masih senang melakukan little party di hari kemerdekaan Indonesia. Syukuran dengan membuat tumpeng dan lomba-lomba merupakan bentuk dari little party kami. 



Lomba-lomba yang sering diadakan antara lain adalah balap karung, peserta mamakai karung dan berlari secepatnya untuk mencapai garis finish. Lalu tarik tambang, membawa kelereng dg sendok dan digigit dimulut, makan kerupuk, dan lomba yang paling ditunggu-tunggu adalah panjat pinang.

Pohon Pinang


Panjat pinang lahir pada zaman Belanda. Saat kita masih dijajah. Dan yang menciptakan panjat pinang adalah kaum penjajah itu. Konon katanya para penjajah menciptakan panjat pinang untuk menghina bangsa Indonesia. Mereka duduk disinggasananya dan tertawa terbahak-bahak melihat nenek moyang kita mencoba menaiki ujung pohon pinang. Entah kenapa sampai sekarang kita masih melestarikannya, seperti tradisi saja.


Di desaku, hari kemerdekaan  kemarin mengadakan lomba panjat pinang. Pohon pinang yang dilumuri pelumas sudah berdiri tegak pada pukul 10 pagi di halaman rumah pak RT. Namanya saja panjat pinang, itu berarti peserta harus memanjat pohon pinang. Di ujung pohon pinang terdapat puluhan hadiah yang akan diperebutkan para peserta. 


Peserta lomba

Peserta lomba anak-anak



Panjat pinang bukan perlombaan individu, tetapi perlombaan antar kelompok. Naah...saat panjat pinang di desaku kemarin, ada enam kelompok yang mengikuti. 5 kelompok dewasa dan 1 kelompok anak-anak. Anggota kelompok dewasa berjumlah 2 orang, sedangkan kelompok anak-anak anggotanya berjumlah 4 tuyul. Setiap kelompok diberi waktu 5 menit untuk memanjat dan meraih hadiah yang berada di ujung pohon. Begitu terus secara berurutan sampai semua hadiah diraih. 

Beberapa hadiah yang di gantung di atas pohon pinangnya --- ember, sabun cuci, shampo, handuk, kopi, topi, big cola, pisang, penggorengan, boneka tabungan, permen, kaos, bola, uang, dan ada beberapa yang dibungkus tak terlihat apa isinya, mungkin tabungan 50 juta.

Pohon pinang yang sudah dimodifikasi

Dibutuhkan fisik yang kuat untuk mengikuti perlombaan ini, saran aku sih mending ga usah ikut dari pada jatuh lalu badannya pegal-pegal. Meskipun tanah dibagian bawah dibuat seperti bubur yang terasa lunak, tetap saja kalau jatuh akan sakit.