Minggu, 21 Juli 2013 | By: Septi
Mungkin akan lebih tepat caraku mencintainya adalah 
seperti akar yang selalu menopang tanaman.
Tidak seperti bunga yang selalu memberi keindahan pada tanaman,
 tapi cukup menjaga dari dalam tanah

Salam Asbak
Jumat, 12 Juli 2013 | By: Septi

Apa bisa hidup tanpa adanya aku?

Apa bisa hidup tanpa adanya aku?

Sudah ku jawab, di kotak origami kecil putih itu.
Aku tidak akan baik-baik saja, tapi aku bisa pura-pura baik
Aku bisa membeli topeng senyum di setiap toko yang aku lewati
Ku rekat erat-erat.... menyapa orang-orang, menenangkan hati.
Jumat, 07 Juni 2013 | By: Septi

TANPAKAMU + WAKTU = SIPUTyangBERLARI

Waktu itu....
Semakin lama aku tak menghubungimu,
Semakin banyak bayanganmu muncul.
Kucoba menjauhkan semua akses yang menyerap energiku
Tapi tetap saja, energiku hanya terfokus padamu.
Bayang-banyangmu benar-benar membuatku terpaku, membeku.
Bahkan saat jiwaku berada ditempat spiritual. 
Suci. 
Kamu mampu menembus, membelah otakku.
Begitulah kamu...
Tanpa kamu, waktu terasa seperti siput yang berlari.
Sabtu, 11 Mei 2013 | By: Septi

Bunga dari Plastik

Bahan-bahan :
1. Plastik kresek
2. Tangkai bunga dan putik

Alat-alat :
1. Gunting

Cara mambuat :
1. Plastik kresek dipotong persegi panjang

2. Lalu dilipat menjadi 8 tumpukan atau lebih

3. Kemudian lipat menjadi segitiga 3 x lipatan

4. Kemudian bagian ujung digunting membentuk huruf v atau sesuai selera. Bagian yang lancip di potong untuk tempat tangkai dan putik.

5. Susunan yang sudah dibuat pola bunga dipasang di tangkai bunga kemudian di tutup dengan putik bunga.


Selamat mencoba,,,,ya...
Selasa, 30 April 2013 | By: Septi

Milidetik ini


Satu Tahun, Satu Bulan, Satu Minggu, Satu Hari, Satu Jam, Satu Detik, Satu Milidetik.

Kapan waktu yang paling berharga bagimu?

Milidetik ini,
Karena di dalam milidetik ini, namamu masih mengalir dalam nafasku
Dalam milidetik ini, wajahmu masih terukir jelas dalam mataku
Dalam milidetik ini, wangi keringatmu masih akrab dengan hidungku
Dalam milidetik ini, detak jantungku berdetak mengalun namamu
Dalam milidetik ini, hanya suaramu yang ku dengar
Dalam milidetik ini, otakku masih memikirkanmu
Dan di dalam milidetik juga, aku masih ingin selalu bersamamu.
Jumat, 26 April 2013 | By: Septi

Hadiah Buku Menang Lomba e Maz Ndop


Baru saja ku injakkan kaki di lantai rumah temenku. Ponselku bergetar.

Dari adekku yang kecil. Isinya ngasih tahu kalau paketan yang aku tunggu-tunggu udah datang. Adekku penasaran banget apa isinya, katanya engga kuat kalau harus nunggu aku pulang. Alhasil aku hanya menyapa temenku dan langsung cabut ke rumah. Aku juga pengen melihat proses membuka paket hadiah dari mas Ndop.

Engga sampai dua menit, aku sampai di rumah. Menikmati pemandangan sebuah kotak yang dibungkus kertas coklat. Di salah satu sisinya ada dua kertas putih terpisah yang tertempel dibantu oleh sobekan-sobekan selotip. Salah satu bertuliskan nama lengkapku dan alamat rumah orang tuaku. Kertas putih lainya bertuliskan namanya mas Ndop dan alamatnya di Nganjuk.
Putri, nama adikku. Bersikeras untuk membuka dengan tangannya sendiri. Aku tinggal menontonnya saja.
Kertas coklat bagian luarnya mulai disobek Putri. Waw,,,kardusnya mulai terlihat. Kardus susu Dancow.

 Dan isinya adalah,,,,,

Aku pun ingin berfoto bersama sibuku...hehe


Dua buah buku yang emmmm,,,,enak dibaca. Keren. Karena aku pemenang terakhir, engga bisa memilih. Tapi buku ne asik, ada yang sama dengan pemikiran-pemikiranku, ada juga yang bikin aku bingung. Harus dibaca beberapa kali baru bisa masuk ke dunia si penulis, mungkin karena aku agak engga bisa berpikir.
Terima kasih mas Ndop,,,,
Minggu, 14 April 2013 | By: Septi

Metamorfosa cuci baju Septi


Berawal saat aku belum menapaki dunia seragam merah putih.
          Setiap pagi ibu+bapakku selalu berangkat kerja, alhasil aku dititipkan ke budeku.
Dulu budeku masih hobby mencuci baju di sungai, karena :
1         Ngirit air sumur di rumah.
2.    Baju jadi lebih bersih.
3.    Air sungai masih melimpah ruah.
            7 a.m ibu bapakku berangkat kerja, aku berangkat ke sungai di gendong sama budeku. Sambil nungguin budeku nyuci,,,aku duduk di atas batu. Makin gede makin gede, aku pun ikutan nyuci baju,,, mencuci baju di atas batu sungai.

Nyuci baju di atas batu sungai, emang bikin baju jadi terlihat lebih bersih. Tapi kalau bersih dari kuman, aku engga janji. Kenapa aku  engga janji? Karena aku engga bisa lihat seperti apa bentuknya kuman.
          Suatu saat aku ma budeku mencuci baju di sungai yang airnya mengalir. Bukan di bagian atas sumber mata air.
          Airnya yang jernih memperlihatkan batu-batu dibawah kakiku. Engga dingin engga juga panas,,,,tapi segar.
“Bude, aku papung nggih?” tanyaku ke bude.
          Bude memperbolehkan aku mandi. Dan beberapa menit kemudian, aku merasa ada yang aneh dengan airnya. Tak jernih lagi.
          Mataku memandang kebagian hulu sungai. Semakin lama aku memandang, semakin jelas. Ada beberapa benda bulet panjang seperti pisang emas agak kuning, berenang menuju arahku.
“Bude, enten pisang emas (Bude, ada pisang emas).” Teriakku kegirangan.
          Aku hampir saja menangkapnya kalau saja bude engga mengangkat dan memindahkanku ke tepi.
“Itu bukan pisang emas, itu eek...” kata budeku.
            Sejak saat itu, budeku selalu mencuci di bagian sumber mata air.

SMP+SMA
            Aku mencuci baju dirumah, karena udah mulai malu basah-basahan di sungai. Rendem di ember baru di kucek-kucek di lantai.

Kuliah
          Meski udah banyak laundry berjejer di tepi jalan UNNES, selama kuliah aku belum pernah dateng ke laundry. Sayang uangnya,,,1kg Rp 3000,-. Itu bisa buat beli pecel + engga mungkin kalau nyuci baju itu Cuma 1 kg, pasti lebih.
            Nah,,,diperkuliahan (emang ada kuliah mencuci?), cara mencuciku beda lagi. Engga dikucek-kucek di atas batu di sungai/di atas lantai, tapi Cuma di rendem terus kucek-kucek. Atau kalau lagi males nyuci, di rendem terus di injek-injek aja.

Bagian leher dan lengan di sikat, kan paling-paling Cuma keringat,,,udah engga ada lumpur yang nempel kayak waktu di SD.
          Nah,,,sekarang meski ibu di rumah udah pake mesin cuci, yang Cuma tinggal masukin baju kotor+deterjen+pewangi, nunggu 1 jam, angkat, jemur tetep aja kain batik+lap makan di cuci pake tangan.

Itu metamorfosa cuci bajuku.....

Selasa, 09 April 2013 | By: Septi

Tutorial Bros dari Kain Flanel


Bahan-bahan
1.      Kain flanel
2.      Kancing bros
3.      Kancing baju

Alat
1.      Benang dan jarum
2.      Gunting
3.      Lem tembak/lem UHU

Cara membuat :
Potong kain flanel berbentuk persegi, berbeda ukuran. Satu besar, satu kecil (kain flanelnya kalau bisa 2 warna).

Lipat ujung-ujungnya dan jahit dengan benang.

Gunting sisi-sisinya.

Tumpuk jadi satu, beserta kancing baju dan jahit dengan benang.

Dibagian belakang, tempelkan kancing bros dengan lem tembak/lem UHU.


# maaf ya,,,warnanya berubah-rubah,,,hehehe
Senin, 25 Maret 2013 | By: Septi

Kolam Renang Tirto Asri Walik, Purbalingga


Minggu pagi, 6 a.m ibuku biasa berenang. Dulu aku sempet sering ikut, tapi sekarang udaranya agak dingin, jadi males. Naah,,,kemarin aku coba ikut, tapi engga berenang. Dingin. Aku naik motor ma ibu, engga sampai 5 menit udah sampai.

Pintu masuk kolam renang

Parkirannya udah cukup luas,,,,nah, biasanya lo pagi-pagi yang berenang itu justru para lansia yang bermobil. Jangan harap ada cewek-cowok sexi. Paling-paling tar siangan dikit jam 8 udah mulai ada yang muda-muda. Athlete juga sering latihan disini.
Karcis sebenarnya itu Rp 10.000,-, tu,,,murahkan? Bisa berenang sepuasnya dengan air yang bersih dan segar. Tapi buat yang udah langganan kayak ibuku, bisa beli karcis dengan setengah harga. Sekali beli minimal 10 karcis.
Tempat membeli karcis

Aku sempat tanya sama nenek-nenek yang lagi istirahat. SiNenek ini katanya rutin, satu minggu dua kali berenang. Rumahnya di Purwokerto. Wuuuiiihh,,,lumayan ya, setengah jam perjalanan. Padahal di Purwokerto kan juga ada kolam renang. Tapi katanya airnya engga sesegar di Walik.
Buat anak-anak umur 2-4 tahunan biasanya berenang di sini ne,,,,
Kolam renang buat balita
Ada ember tumpahnya,,,

Terus kalau yang suka main seluncur seluncuran ada juga  ne,,,,


Tingkat kedalaman paling dalam ada disini, engga ada keterangannya,,,tapi aku perkirakan sekitar 3 meteran. Biasanya buat yang udah ahli kayak ibuku ne,,,

My Mother yang mau berenang

Ada tempat makannya juga, banyak pilihan, murah-murah. Mendoannya aja masih Rp 500,-/biji. Murah, enak, apalagi kalau makan mendoannya ditambah sama bumbu kacang,,,,emmm.

Kalau masih laper juga, kamu bisa nangkep ikan dan di bakar, tapi kalau kamu ditangkep sama petugas jaga, aku engga ikut-ikutan ya,,,

Engga perlu takut mau duduk dimana,,,banyak tempat duduk kok,,,,


Tamannya juga lumayan luas,,,,

Nah,,,pada tertarik berkunjung ga???
Senin, 04 Maret 2013 | By: Septi

Filosofi Himawari


Himawari (Jepang), itu nama belakang Facebookku, dalam bahasa Inggris berarti sun flower, dalam bahasa Jerman berarti Sonnenblume, dalam bahasa Indonesia dinamakan bunga matahari dan kata Bapakku yang orang jawa lebih suka mengatakan kembang srengenge.

Aku suka sekali dengan himawari meski aku engga suka pake baju warna kuning. Aku menyukainya sudah lumayan lama, tanpa tahu apa yang terkandung dalam bunga itu kecuali bijinya yang bisa dimakan. Kenapa aku suka himawari?? Bukan mawar atau tulip? Ya,,,suka suka aku dong, dari pada aku milih bunga bangkai,,,aku kan bukan cucu buyutnya Stamford Raffles.

Yang terlintas dalam pikiran teman-teman di facebook, himawari itu hanya seorang bayi perempuan kecil, adeknya sinchan. L himawari yang suka lihat cowok ganteng, doyan diskon, dan lebih suka perhiasan dari pada boneka barbie. Padahal yang aku maksud himawari itu ya bunga matahari....

Sebenarnya ada filosofi spesial kenapa aku suka himawari. Karena aku ingin seperti himawari. Dan aku penasaran dengan nama ilmiah himawari, jadi aku tanya ke Kenek (Kakek-Nenek, ku sebut kenek karena sebenernya aku engga tahu bergender apa) wikipedia. Helianthus annuus Linn itulah nama ilmiahnya, annuusnya itu engga enak didenger ya.

Saat melihat himawari rasanya seperti saat musim panas yang menyenangkan. Penuh keceriaan. Semangat yang besar. Tidak menyerah pada harapanku. Dan tiba-tiba sesosok angel kecil bersayap langsung menyanyikan ost Buzzer Beat disisi telinga kananku.  Lalu angel kecil lainnya yang berbeda gender pun ikut datang menyanyikan lagu yui yang summer song disisi telinga kiriku.

Bertahan atau melepaskan, itu tergantung hatimu. Dan himawari akan memilih bertahan, setia dengan mengikuti matahari. Kemana pun matahari pergi, himawari akan menghadap padanya. Saat matahari pagi disebelah timur, himawari akan menghadap ke timur. Lalu matahari terbenam disebelah barat, himawari pun akan menghadap ke barat.

Memang, himawari tak seanggun dan seindah bunga mawar, tapi himawari mengajarkanku ketegaran hidup. Tumbuh sendiri tanpa ada banyak yang melihat. Ada yang bilang, himawari itu mengisyaratkan sebuah makna kesetiaan sebuah pengharapan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tegar menunggu dalam kesendirian.
Dari sisi manfaatnya himawari bukan hanya bijinya saja yang bisa dibikin cemilan kuaci. Daunnya bisa buat pupuk dan sumber minyak. Banyak sekali manfaatnya. Aku pun ingin bisa bermanfaat buat orang lain.

Itulah himawari yang mencoba berfilosofi himawari




Jumat, 01 Maret 2013 | By: Septi

Sahabat


Di Kamus Besar Bahasa Indonesia...teman dan sahabat itu hampir sama. Bedanya hanya pada kekentalannya. Teman itu seperti bubur kacang ijo, sedangkan sahabat itu seperti bubur sumsum (ada yang menyebut bubur putih, bubur dari tepung beras ketan putih, halus dan kental).
Sebagian orang-orang disekitarku bilang sahabat itu seperti :

Arti sahabat? Dia yang mau jujur, terbuka dan mengingatkan ketika sahabatnya salah.
By Shelly Veronica Piri, seorang pengantin baru

Sahabat itu sepertimu
By Farikha Wahyu Lestari, Mahasiswa S2

Sahabat itu seperti kepompong
By Lukman Mutaqin, Sastrawan

Sahabat itu yang bisa mengerti keadaan kita, walaupun kita jauh.
By Ica, guru olah raga

Sahabbat itu seperti saudara sendiri, susah senang selalu bersama
By Sari Purnawiani, Wiraswasta

Sahabat adalah orang yang selalu menemani suka dan duka.
By Drajat Ariyanti, guru SMP

Sahabat adalah teman yang mau ku ajak menjaili anak laki-laki
By Dilla, 7 tahun

Sahabat adalah sahabat yang menemaniku disaat aku sedang bersedih, dia yang menghiburku dari kesepian.
By Inayah Putri Laras, 12 tahun

Sebagai orang yang bisa diajak cerita mengenai senang dan susahnya yang sedang dialami saya. Jika cerita yang diobrolkan menyenangkan maka ia pun ikut merasakan kesenanganku dan mendukung sepenuhnya. Dan jika cerita itu tidak menyenangkan atau pun menyedihkan maka ia pun tidak segan-segan untuk membantu mencari solusi yang terbaik dan diiringi oleh pemikiran yang logis pula.
By Suroso, guru SD

Sahabat itu mau menemanimu makan mie goreng di tengah malam, menemanimu membuka mata sampai pagi hanya untuk membahas DeDavinci Code, dan memborong tugas satu semester dari dosen dalam satu malam.
Sahabat itu akan memarahimu ketika kamu malas mengerjakan skripsi, memelukmu ketika kamu menangis karena skripsimu ditolak terus menerus oleh dosen, dan menyisakan sambal buatannya meski hanya tinggal secuil.
Sahabat itu mau mendengarkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan aneh yang dianggap orang lain itu engga penting, dan membagi ilmu yang ada di otaknya.
By Septi Rahmawati, penikmat kehidupan

Begitulah berbagai isi yang dihasilkan berbagai orang. Ini hanya setitik debu dari padang pasir. 
Rabu, 20 Februari 2013 | By: Septi

Belajar bahasa Jepang


Beberapa hari kemarin aku baru nonton film Jepang. Sebenernya dah lama tu film nginep di laptopku, akhir bulan januari, 27 Januari 2013 kemarin ngopi dari Laptopnya Pink. Tapi baru sempet ditonton. Judul filmnya Kimi Ni Tokode. Ini film tentang cinta dan persahabatan. Menyayangi seseorang dengan cara tak terduga.

Cukup bikin tissue Tessaku yang berisi 50 sheets – 3 ply tinggal beberapa lembar. Cukup bikin kangen pengen nonton koleksi film Jepang-jepangku yang lain kayak B’zer Beat (Salah satu film yang bakal bikin semangat muncul! Perlu ditonton buat yang belum nonton). Cukup bikin kangen masa-masa ketika aku lagi semangat-semangatnya belajar bahasa Jepang.

Nah,,,aku pengen berbagi bahasa Jepang. Bahasa jepang itu beda dari bahasa Mandarin. Kalau bahasa Mandarin itu pake huruf kanji sebagai cara penulisannya, bahasa Jepang itu punya 3 huruf asli sebagai cara penulisannya, dan satu huruf lagi sebagai cara membacanya.

Huruf jepang yang aku maksud tadi itu.....
1.      HIRAGANA dipake buat nulis kata-kata jepang asli.
2.      KATAKANA dipake buat nulis kata-kata serapan dari bahasa asing.
3.      KANJI ini tulisan/huruf yang berasal dari huruf Mandarin.
4.    ROOMAJI ini huruf latin. Dipake sebagai pelafalan biar lebih mudah membaca huruf Katakana, Hiragana, maupun Kanji.

Beberapa Aisatsu (salam)
Ohayō gozaimasu! ==è Selamat Pagi
Ohayō ==è Selamat Pagi
Konnichiwa! ==è Selamat Sore!
Konbawa ==è Selamat Malam
Oyasuminasai ==è Selamat Tidur
Hajimemashite ==è Hallo (salam perjumpaan)
Anata wa genki desuka? ==è Apa kabar?
Ogenki desuka/ikaga desuka? ==è Bagaimana keadaanmu?
Watashi wa genki desu ==è Saya baik-baik
Watashi wa genki desu. Anata wa? ==è Saya baik-baik. Kamu?
Watashi mo genki desu ==è Saya juga baik-baik
Watashi mo ==è Saya juga
Arigatō gozaimasu ==è Terimakasih
Dōmo arigatō gozaimasu ==è Terima kasih banyak
Arigatō ==è Terima kasih
Dōitashimashite ==è Terimakasih kembali
Kochira koso ==è Tidak perlu berterimakasih
Sayōnara ==è Selamat tinggal/Sampai jumpa
Mata ashita ==è Sampai besok/sampai bertemu besok
Sumimasen ==è Maaf/permisi/numpang tanya
Gomennasai ==è Maaf/menyesal
Daijōbu desu ==è Tidak apa-apa
Dōzo ==è Silakan/tolong
Irasshai/irasshaimase ==è Selamat datang
Dōzo haitte kudasai ==è Silakan masuk
Dōzo suwatte kudasai ==è Silakan duduk
Nan desuka ==è Apa
Moshimoshi ==è Hallo (waktu menelpon)

Nah,,,,itu yang aku tahu ucapan salam di Jepang (semoga aku bisa kesana.....Aamiin).

Kamis, 31 Januari 2013 | By: Septi

Pilih mana Ya? Dicintai atau mencintai?

     Tiba-tiba saja terlintas dipikiranku, dan jadi teringat dipikiranku dengan seorang teman. Entah itu nasehat, saran, atau pilihannya sendiri. Ah,,,ya, aku ingat, itu pilihannya sendiri. Seseorang yang juga menyukai Pink. Katanya, “lebih enak hidup dengan orang yang mencintai kita, dari pada hidup dengan orang yang kita cintai”.

“Kalau kita berumah tangga dengan orang yang mencintai kita, hidup itu jadi enak. Yang jelas, apa-apa kita yang di utama’in,,,” itu kalimat masih jelas ku  dengar.

    Sebagai manusia, aku juga akan bilang “wajar”, karena di dalam buku kesehatan mental yang ditulis Bapak Anwar Sutoyo, salah satu dosen di Unnes, manusia itu mempunyai kebutuhan untuk dicintai.
Tapi jika aku jadi manusia asing atau sebatang tamanam yang terus menjalar mencari cahaya, yang mencintai tanpa logika,,,,Emmm,,,

Apa dia ingin selalu di agung-agungkan seperti Ratu/Raja?
Apa dia terlalu mencintai dirinya sendiri sehingga takut tersakiti bila mencintai?
Dia egois? Memikirkan dirinya sendiri, memikirkan dirinya sendiri itu berarti masih anak kecil, belum dewasa.

     Kata Pink, orang dewasa itu orang yang memikirkan orang lain, bukan orang yang memikirkan dirinya sendiri.
Ingin selalu di agung-agungkan, selalu ditemani saat terhempas, tapi tak benar-benar ikhlas memahami orang yang mencintai.
Itu egois.
        Tak berani berkorban, itu hanya berani memilih tempat yang pasti nyaman, bukan tempat berani. Dan kejujuran diperlukan dalam hidupmu, tapi tidak semua kejujuran bisa diterima oleh orang lain. Bahkan banyak kejujuran yang tak dihargai.
Senin, 07 Januari 2013 | By: Septi

Kabut itu memang berbeda dengan hujan.
Tak sepenuhnya.
Tak terasa seperti lembutnya angin pagi.
Meski lembut dan tak terasa tapi tetap membuatmu basah.
Datangnya tak terduga. Dan tak menusuk-nusuk seperti hujan.
Manusia itu seperti awan, tak bisa ditebak hanya bisa diperkirakan.
Pukul  12.49 masih biru dan segar.
Pukul 13.12 kelabu dan mengerikan. 
Rabu, 02 Januari 2013 | By: Septi

DAUN


     Fungsi dari daun dalam tumbuhan itu salah satunya adalah fotosintesis, tempat membuat makanan yang berlangsung dibagian klorofil. Klorofil adalah dapurnya. Dapur dalam sebuah kisah asmara. Dimana ada dapur, disitu ada makanan. Makanan yang penuh dengan berbagai rasa.
     Ada rasa pahit daun pepaya, seperti pertengkaran yang membuat kita marah satu sama lain akan terasa pahit. Meski rasanya pahit dan susah ditelan, tapi kita jadi bisa tahu apa yang tidak disukai oleh pasangan kita.
     Akan ada rasa manis saat kita memasakkan spageti untuk sang kekasih. Walau hasilnya terasa asin, tapi sang kekasih menghabiskannya.
     Meskipun sang kekasih melahap semua spageti asin yang kita masak. Dia akan memberi kejujuran “Spagetinya terlalu asin”. Pujian yang tidak manis juga tidak pahit, bukankah ini asam. Seperti orang-orang pada umumnya, disuasana tertentu menginginkan dan merindukan rasa asam stroberi, nanas, cuka dan asam lainya. Dan dilain hari sang kekasih akan bilang “Bisa masakin nasi magelang buatku?”.

      Keringat tidak sama dengan garam, tapi rasanya sama-sama asin. Asin. Seperti saat kita ingin tahu apa yang sedang dilakukan kekasih kita. Jika terlalu banyak rasa ingin tahu kita, lama-lama Dia akan bosan. Tapi jika tak ada rasa ingin tahu, juga akan terasa hambar. Makanan akan terasa enak jika takaran keasinannya itu pas.