Jumat, 30 November 2012 | By: Septi

3 Hati


10.33 – 30 November 2012
Send. Pending.

12.25 – 30 November 2012
“Zzzzz........” suara Handphone.
>>>> Heh, Taplak
                                                Pengirim : Akbar Heriyadi
Kuketik
>>>> Apa asbak?
                                                Kirim ke Akbar Heriyadi
Hening tanpa balasan.
Berkhayal cerita lucu, membuat topeng diri agar tak kelam.

13.46 – 30 November 2012
“Zzzzzz......” kasurku sampai bergetar.
>>>> .................................................
(4 halaman dan intinya masih sulit buang
rasa sayangnya pada orang yang dia suka,
itu sudah bertahun-tahun lamanya. Tetap masih sakit.
And she say Thanks buat aku ma Akbar)
                                                Pengirim : Vika1

Damn!
Khayalan lucu itu seketika menghilang bagai buih.
Pink kembali mucul.
Welcome to real life!
Now.
Aku, Vika, dan Akbar merasa senasib. Lebih tepatnya, Aku yang merasa senasib dengan mereka.
Akbar Asbak(ku ganti nama Heriyadi jadi Asbak dengan alasan-alasan tertentu), dadanya pasti sesesak aku, sama halnya dengan Vika.
Ada yang simple tapi kami pilih yang rumit.
Tapi kerumitan ini kami memilihnya secara sadar, atas dasar bahagia dan nyaman di jalan yang rumit itu.
Tanpa peduli akan tersayat-sayat.
Dan memilih cara mencintainya seperti akar yang menopang tanaman. Tidak seperti bunga yang selalu memberi keindahan pada tanaman, tapi cukup menjaganya dari dalam bawah tanah.2


1 Ini nama samaran karena orang yang punya nama tak mau keperkenalkan secara rinci.
2 Kutipan yang benar-benar membuatku berlinang air mata dari seorang Akbar Asbak.


3 komentar:

Anonim mengatakan...

indah sekali cintanya. :)

Septi mengatakan...

Septi sekali cintanya,,,

itu lebih bisa ku terima,,
indah kan adekku mz,,

ndop mengatakan...

enak ya kalo udah cocok, tinggal jago2nya menjaga hati masing2 agar tetep saling cinta

Posting Komentar

Makasih ya dah komentar di Life is adventure